Berita Terkait

Rabu, 01 Oktober 2025

Indonesia dan Swiss Perkuat Kerja Sama Bilateral di Bidang Investasi dan Hilirisasi

Jakarta, 30 September 2025 – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama dengan Kementerian Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Konfederasi Swiss melaksanakan pertemuan bilateral di Jakarta. Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Perkasa Roeslani dan Federal Councillor sekaligus Wakil Presiden Konfederasi Swiss serta Menteri Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Guy Parmelin.

Pertemuan ini membahas agenda penting mengenai penguatan hubungan bilateral Indonesia–Swiss yang telah terjalin sejak 1951, prospek ekonomi Indonesia, serta peluang kolaborasi lebih lanjut di bidang mineral dan logam, pendidikan vokasi, dan partisipasi Indonesia pada World Economic Forum Annual Meeting 2026 di Davos.


Secara khusus, kedua pihak juga melaksanakan penandatanganan Expression of Interest (EoI) antara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dan Departemen Federal Kementerian Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Konfederasi Swiss mengenai peningkatan kerja sama di sektor mineral dan logam. EoI ini diharapkan menjadi landasan awal pengembangan kolaborasi dalam hilirisasi mineral strategis, termasuk ekosistem baterai kendaraan listrik dan transisi energi hijau.


Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan, ”Kerja sama bilateral Indonesia dan Swiss telah terjalin sejak lama dengan cakupan yang luas dan hal ini dapat terus diperkuat di berbagai sektor termasuk pendidikan dan vokasi, hilirisasi sumber daya alam (termasuk mineral dan logam), serta energi terbarukan” terang Rosan. Federal Councillor Guy Parmelin juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama erat dengan Indonesia, “Kami senang melihat bahwa sektor swasta juga bekerja sama.


Kolaborasi merupakan kunci pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami siap memperkuat kerja sama, termasuk dalam mineral dan logam. Swiss dan Indonesia akan saling melengkapi dan mencapai tujuan-tujuan bersama yg lebih luas,” ujar Parmelin. Dalam pertemuan ini, turut dipresentasikan kerangka kerja sama yang akan mendukung implementasi EoI, termasuk potensi kolaborasi dalam bidang pendidikan vokasi dan pengembangan pusat pelatihan bersama, serta kesiapan Indonesia dalam berpartisipasi pada WEF Davos 2026 melalui Indonesia Pavilion.


Sejalan dengan itu, kedua negara juga menegaskan kembali komitmennya melalui berbagai instrumen kerja sama yang sudah berjalan diantaranya melalui Bilateral Investment Treaty (BIT) Indonesia dan Swiss yang telah ditandatangani pada Mei 2022 di Davos bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan investasi. Selain itu, kedua negara juga melakukan komitmen kerjasama melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan EFTA (EFTA–CEPA) yang berlaku sejak 1 November 2021.


Dari sisi realisasi investasi, selama periode 2019–2023, Swiss masuk dalam jajaran mitra investasi Eropa yang konsisten menanamkan modal di Indonesia. Investasi Swiss terutama mengalir ke sektor farmasi, kimia, manufaktur, dan logistik. Dengan adanya reformasi iklim investasi di Indonesia, termasuk percepatan sertifikasi TKDN dan penguatan OSS berbasis risiko, diharapkan minat investor Swiss semakin meningkat, khususnya pada sektor energi baru terbarukan dan hilirisasi mineral. (*)


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM

Email: humas@bkpm.go.id



Powered by sagara 2022