Berita Terkait

Jumat, 07 Februari 2025

Delegasi EU-ABC Jajaki Investasi Hulu-Hilir di RI

Jakarta, 7 Februari 2025–Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menerima 23 pengusaha asal Eropa yang sebagian besar telah melakukan investasi di Indonesia yang tergabung dalam delegasi European Union-ASEAN Business Council (EU-ABC). Dalam kesempatan tersebut, delegasi EU-ABC menyampaikan kunjungan mereka dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih dalam terkait peluang investasi di sektor hulu hingga hilir.

“Hilirisasi tetap menjadi fokus utama Pemerintah Indonesia, terutama di industri seperti nikel dan kelapa sawit, yang merupakan keunggulan Indonesia dari segi ketersediaan sumber daya alamnya,” ujar Menteri Rosan dalam sambutannya di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta (7/2).

Mantan Wakil Menteri BUMN ini menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik dan sangat terbuka untuk berbagai reformasi yang diperlukan untuk memberikan kemudahan bagi investor yang berkomitmen untuk melakukan investasi di Indonesia.

”Tahun lalu di 2024, kami berhasil mencapai investasi kurang lebih USD100 miliar, kami mencapai angka tersebut. Angka ini terlihat cukup agresif. Tapi jika kita dilihat FDI (Foreign Direct Investment) yang masuk ke ASEAN, kurang lebih USD240-250 miliar sebagian besar masuk ke Singapura dan hanya sekitar 15% yang masuk ke Indonesia. Maka dari itu kami yakin bahwa kami masih memiliki potensi untuk menumbuhkan investasi di masa mendatang,” ucap Rosan optimis.

Pemerintah Indonesia mengarahkan kebijakan investasi untuk periode tahun 2025-2029 ke sembilan prioritas sektor strategis antara lain Industri Hilirisasi, Energi Baru Terbarukan, Ketahanan Pangan (termasuk Pertanian dan Industri Pangan), Kesehatan (termasuk Farmasi, Alat Kesehatan, dan Layanan Kesehatan), Pendidikan (termasuk Pendidikan Tinggi dan Kejuruan), Ekonomi Digital (termasuk Pusat Data), Semikonduktor, Industri Manufaktur Berorientasi Ekspor, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menteri Rosan menyoroti potensi energi terbarukan di Indonesia yang masih sangat berpeluang besar untuk dieksplorasi dalam pertemuan ini.

”Kami memiliki potensi energi terbarukan kurang lebih 3.700 gigawatt. Sebagian besar dari tenaga surya, air, pasang surut, angin, dan panas bumi. Saya pikir tenaga panas bumi sangat menarik, karena Indonesia menjadi salah satu negara yang dengan sumber panas bumi terbesar khususnya di pulau Jawa dan Sumatra. Dan saat ini, hanya sekitar 13 gigawatt kapasitas energi yang dimanfaatkan, kurang dari 1% dari total potensial energi yang kami miliki,” ungkap Rosan.

Sementara Anggota Dewan Eksekutif EU-ABC Corine Tap mengungkapkan pertemuan ini memberikan pandangan lebih jelas bagi para delegasi tentang sektor prioritas investasi yang ingin ditawarkan oleh pemerintahan baru di Indonesia. ”Ada banyak sektor mulai dari hulu hingga ke hilir, barang konsumsi, jasa, dan lain sebagainya. Ada banyak peluang di berbagai lokasi. Indonesia adalah negara yang luas dan masih terus berkembang. Dengan ambisi besar untuk menjadi pemain di dunia, saya yakin semua delegasi yang hadir sepakat untuk terus mendukung pertumbuhan Indonesia,” jelas Corine.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM tercatat total investasi dari Eropa sejak periode tahun 2020-2024 mencapai angka USD16,5 miliar atau setara dengan Rp247,5 triliun (konversi Rp15.000 per USD) dengan tiga sektor teratas antara lain Industri Kimia dan Farmasi; Listrik, Gas, dan Pasokan Air; serta Industri Makanan. (*)


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM

Email: humas@bkpm.go.id


Powered by sagara 2022