Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025

Serap 2,4 Juta Tenaga Kerja, Kinerja Investasi Capai Rp 1.714 T

Jakarta, 31 Januari 2025 – Sepanjang tahun 2024, realisasi investasi Indonesia berhasil mencapai Rp1.714,2 triliun, tumbuh 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui target sebesar 103,9% dari angka yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp1.650 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang. Hal ini menjadi sinyal kuat yang menunjukkan investor masih menaruh kepercayaan besar terhadap iklim investasi di Indonesia, sekaligus menandai awal yang optimistis bagi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa komposisi capaian realisasi investasi di tahun 2024 masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp900,2 triliun (52,5%), diikuti Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp814 triliun (47,5%). Serapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menunjukkan peningkatan cukup signifikan, naik 34,7% dari tahun sebelumnya, sebanyak 2.456.130 orang. 

 

”Realisasi investasi di luar pulau Jawa masih lebih unggul di angka Rp895,4 triliun (52,2%) dan realisasi di pulau Jawa sebesar Rp818,8 triliun (47,8%). Ini menunjukkan bahwa kebijakan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pemerataan direspons positif oleh dunia usaha,” ujarnya dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Investasi 2024 di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat (31/01). 

 

Capaian kinerja investasi pada periode Januari–Desember 2024 juga didukung oleh kontribusi sektor hilirisasi sebesar Rp407,8 triliun atau 23,8% dari total realisasi investasi 2024. Lima sektor tersebut yaitu sektor mineral senilai Rp245,2 triliun, terdiri dari nikel sebesar Rp153,2 triliun, bauksit sebesar Rp21,8 triliun, tembaga sebesar Rp68,5 triliun, dan timah sebesar Rp1,6 triliun; sektor pertanian berasal dari industri crude palm oil/oleochemical dengan nilai Rp67,1 triliun; sektor kehutanan berasal dari industri pulp & paper senilai Rp64,0 triliun; sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia senilai Rp23,1 triliun; serta ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp8,4 triliun. 

 

”Minat para investor terus meningkat di berbagai sektor, tidak hanya terkonsentrasi pada sektor yang kami tampilkan sebagai lima besar. Ke depannya akan muncul hilirisasi dari bidang-bidang lainnya dan kami yakin itu akan muncul. Kami yakin ke depan komoditasnya akan bertambah. Sektornya juga pasti akan bertambah,” ucap Rosan.

 

Selain capaian realisasi investasi dalam setahun, Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat tersebut juga memaparkan secara khusus capaian realisasi investasi pada periode triwulan IV (Oktober-Desember) tahun 2024 yang serupa mengalami peningkatan. Realisasi investasi pada periode ini mencatat angka Rp452,8 triliun, naik 4,9% dibandingkan triwulan sebelumnya, dan melonjak 23,8% dibanding periode yang sama di tahun 2023. Sektor-sektor utama yang menjadi pendorong investasi pada triwulan IV tahun 2024 mencakup industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp60,4 triliun); pertambangan (Rp52,2 triliun); transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp42,7 triliun); industri makanan (Rp34,5 triliun); dan jasa lainnya (Rp34,2 triliun).

 

Porsi RI 14% FDI ASEAN, Menteri Rosan: Room to Grow Masih Besar  

 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rosan juga menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki ruang cukup besar untuk terus bertumbuh  ditandai dengan besarnnya FDI (Foreign Direct Investment) yang masuk ke ASEAN yang mencapai USD 240 miliar di tahun 2024. ”Secara ekonomi kita berkontribusi pada 40% dari perekonomian ASEAN, tapi kalau melihat angka FDInya kita hanya 14-15%. Oleh karena itu, kita mempunyai keyakinan room to grow masih sangat besar dan signifikan," ungkap Rosan.

 

Peningkatan nilai tambah dalam negeri melalui hilirisasi dan reformasi regulasi untuk mendorong iklim investasi yang kondusif menjadi langkah jitu untuk mencapai target investasi tahun 2025 yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar Rp1.905,6 triliun.

 

”Kalau kita lihat, dari tahun ke tahun realisasi investasi peningkatannya cukup signifikan. Kalau dibandingkan dengan kinerja investasi tahun 2020, ini kenaikannya lebih dari 100 persen. Penciptaan lapangan kerjanya juga besar. Kontribusi dari investasi yang masuk ini untuk penciptaan lapangan pekerjaan kami yakini akan terus meningkat untuk ke depannya sesuai dengan target kami dan yang dicanangkan oleh Bappenas,” pungkas Rosan. (*)

 

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Sri Moertiningroem

Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat 

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM

Email: humas@bkpm.go.id


Powered by sagara 2022